60 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Posted on July 11, 2011 by admin 60 Langkah Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. - Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. - Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya. - Perineum menonjol.
Tutorial kali ini membahas mengenai cara cek kuota Telkomsel dan simPATI dengan cepat. Pada abad 21 ini, setiap orang menginginkan semua dengan instan dan cepat. Walaupun koneksi internet di Indonesia masih jauh dengan negara-negara lain seperti Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, dan lain sebagainya, perusahaan telekomunikasi di Indonesia masih terus berupaya meningkatkan kualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Telkomsel merupakan anak perusahaan dari BUMN Telkom yang telah menyediakan jaringan internet terluas di Indonesia. Walaupun kecepatan koneksi internet Telkomsel masih kalah dengan kecepatan perusahaan telekomunikasi lainnya, Telkomsel masih menjadi pilihan primadona bagi beberapa kalangan. 4 Cara Cek Kuota Telkomsel / simPATi Penggunaan internet yang tidak bisa dikontrol dengan baik terkadang membuat sebagian orang tidak menyadari bahwa kuota internet yang dimiliki sudah habis. Mau tidak mau, Anda harus sering-sering rajin untuk mengontrol pemakaian internet dengan mengecek kuota internet Anda.
Artikel ini akan membahas tentang 4 cara cek kuota Telkomsel / simPATi mulai dari yang paling mudah hingga yang membutuhkan akses internet. Yuk ikuti langkah-langkah cara cek kuota Telkomsel dan simPATI di bawah ini.
![Langkah Langkah](/uploads/1/2/5/5/125582969/494523240.jpg)
Cara 1 – Melalui SMS 1. Buka aplikasi SMS/MESSAGES/PESAN. Ketik: UL(spasi) INFO kemudian kirim ke 3636 3. Tunggu beberapa saat hingga ada pemberitahuan SMS masuk dari 3636 tentang kuota yang Anda miliki.
Atau dengan cara lain yaitu 1. Ketik Flash(spasi) infov2 kemudian kirim ke 3636 2. Tunggu beberapa saat hingga ada pemberitahuan SMS masuk dari 3636 tentang kuota yang Anda miliki. Cara 2 – Melalui USSD 1. Buka menu PANGGILAN/CALL/DIAL 2. Ketik.363# kemudian Panggil/Dial/Call 3.
Ketik 4 untuk cek status kemudian pilih Send/Kirim/Dial 4. Tunggu beberapa saat hingga ada pemberitahuan SMS masuk tentang kuota yang Anda miliki. Ketik 3 untuk cek kuota kemudian pilih Send/Kirim/Dial 5. Tunggu beberapa saat hingga ada pemberitahuan SMS masuk tentang kuota yang Anda miliki. Cara 3 – Melalui Website 1.
Buka browser Anda, bisa Google Chrome atau Mozilla Firefox. Lalu ketikkan pada kolom url: 3. Kemudian masukkan nomor ponsel Anda pada kotak yang telah diberi angka 1 kemudian klik tombol Kirim Kode seperti gambar yang telah dikotaki merah dengan angka 2. Tunggu beberapa saat hingga Anda mendapatkan kode dari SMS yang dikirim ke.
Lalu masukkan kode pada kotak yang telah diberi tanda angka 3 kemudian pilih Masuk/Login. Tunggu beberapa saat hingga proses masuk/login berhasil. Maka kuota internet Anda akan terlihat di sudut kiri bawah pada website ini. Klik yang dilingkari merah untuk melihat jumlah detail kuota internet Anda. Cara 4 – Melalui Aplikasi My Telkomsel 1. Download aplikasi My Telkomsel di maupun kemudian pilih Install 2.
Jika sudah selesai terinstall, buka aplikasi My Telkomsel kemudian jika belum pernah masuk atau pilih Masuk jika nomor Anda sudah terdaftar. Setelah proses masuk/login Anda berhasil, maka Anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini. Anda akan melihat sisa kuota Anda di sudut kiri bawah pada aplikasi.
Untuk lebih detail silahkan klik atau swipe up/geser ke atas. Sekian 4 cara cek kuota Telkomsel / simPATi mulai dari cara yang paling mudah. Kalau Anda tanya saya cara mana yang paling mudah dan direkomendasikan, tentu saja saya akan jawab cara yang paling mudah adalah cara pertama dan kedua. Namun jika Anda ingin fitur tambahan seperti, beli pulsa dan lain sebagainya langsung dari ponsel anda, mungkin cara keempat bisa menjadi pilihan Anda.
Untuk melakukan asuhan persalinan normal dirumuskan 58 langkah asuhan persalinan normal sebagai berikut (Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, 2003): 1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set. Memakai celemek plastik. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun & air mengalir.
Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan vulva ke perineum. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit). Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.
Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu 17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18.
Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin 21.
Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) 25. Melakukan penilaian selintas: a. Apakah bayi menangi kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif?
Mengeringkan tubuh bayi nulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.
Membiarkan bayi atas perut ibu. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin). Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. Dengan satu tangan.
Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva 35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi.
Tangan lain menegangkan tali pusat. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial). Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.
Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras) 40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K 1 1 mg intramaskuler di paha kiri anterolateral. Setelah satu jam pemberian vitamin K 1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam.
Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% 57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Melengkapi partograf.